Quantcast
Channel: DM TOURS
Viewing all articles
Browse latest Browse all 10

Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga, Lengkap!

$
0
0

Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga

Setiap akhir bulan Ramadhan, umat Muslim memiliki kewajiban untuk mengeluarkan zakat fitrah. Dalam melakukan amalan atau kewajiban hendaknya didasarkan pada niat yang ikhlas, termasuk niat zakat fitrah, baik untuk diri sendiri ataupun untuk keluarga.

Apa itu Zakat Fitrah?

Zakat Fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang mampu pada bulan Ramadan sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap kaum muslimin yang membutuhkan. Zakat Fitrah memiliki tujuan utama untuk membersihkan diri dari segala dosa yang dilakukan selama menjalankan ibadah puasa, serta sebagai sarana untuk membantu meringankan beban hidup bagi mereka yang kurang mampu.

Besaran zakat fitrah yang wajib dikeluarkan oleh setiap orang adalah satu sha’ atau sekitar 3 liter bahan makanan pokok yang umum dikonsumsi oleh masyarakat setempat, seperti beras, gandum, atau kurma. Besaran zakat fitrah dapat bervariasi tergantung pada jenis bahan makanan yang digunakan sebagai penghitungannya serta kondisi harga di masyarakat setempat.

Zakat Fitrah biasanya diberikan kepada mustahik, yaitu orang-orang yang membutuhkan seperti fakir miskin atau kaum dhuafa di sekitar kita. Zakat fitrah harus dikeluarkan sebelum hari raya Idul Fitri dan disalurkan kepada yang membutuhkan melalui lembaga-lembaga amil zakat atau langsung diserahkan kepada mustahik yang membutuhkan.

Hukum Membayar Zakat Fitrah di Bulan Ramadhan

Setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan, anak-anak atau dewasa, dan bahkan yang menjadi budak atau merdeka, diwajibkan untuk membayar zakat fitrah. Kewajiban ini diatur pada tahun kedua hijriyah, pada saat yang sama dengan perintah untuk melaksanakan puasa Ramadan dan setelah perang Badar berlangsung.

Kewajiban zakat fitrah ini berdasarkan hadits dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu:

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah mewajibkan zakat fitri sebanyak satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum kepada setiap orang merdeka maupun budak, laki-laki maupun wanita, dari kalangan kamu muslimin.” (HR. Bukhari)

Dalam riwayat lain disebutkan:

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah mewajibkan zakat fitri dari Ramadhan kepada seluruh jiwa kaum muslimin baik orang merdeka maupun budak, laki-laki maupun wanita, anak kecil maupun orang dewasa sebanyak satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum.” (HR. Muslim)

Ketahui Waktu yang Tepat untuk Membayar Zakat Fitrah

Sebagai seorang muslim, hendaknya benar-benar mengetahui waktu yang tepat untuk menunaikan zakat fitrah.

Dikutip dari laman resmi Baznas, ada beberapa hukum yang mengatur waktu menunaikan zakat fitrah.

Yang pertama, dikenal dengan waktu wajib. Yakni membayar zakat fitrah saat hari terakhir Ramadhan hingga menuju Idul Fitri.

Yang kedua, dikenal dengan waktu sunnah. Yaitu pada saat setelah sholat Subuh dan sebelum sholat Ied dilaksanakan.

Yang ketiga, dikenal dengan waktu mubah atau diperbolehkab. Yakni membayar zakat fitrah dari awal hingga akhir bulan Ramadhan.

Yang keempat, makruh bagi seorang muslim membayar zakat fitrah setelah sholat Idul Fitri hingga matahari terbenam di hari Idul Fitri.

Dan yang terakhir, haram hukumnya membayar zakat fitrah pada saat melewati batas matahari terbenam di hari Idul Fitri.

Niat Zakat Fitrah

Dalam ibadah, niat yang ikhlas merupakan salah satu rukun yang harus dipenuhi agar ibadah tersebut diterima. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Setiap amalan tergantung pada niatnya” (HR. Bukhari dan Muslim).

Oleh karena itu, meskipun seseorang melaksanakan ibadah, jika niatnya tidak ikhlas, maka ibadahnya tidak akan diterima oleh Allah.

Niat adalah amalan yang berada di dalam hati, sehingga seharusnya tidak diucapkan secara lisan saat melaksanakan ibadah, termasuk ketika membayar zakat. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagai teladan utama dalam beribadah, tidak pernah mengajarkan atau mengamalkan ucapan niat dalam melakukan ibadah apapun.

Melafadzkan niat merupakan upaya mempertegas niat. Meskipun demikian, tidak ada syariat untuk melafadzkan niat secara lisan.

Berikut adalah beberapa lafadz niat zakat fitrah yang sering digunakan mayoritas umat muslim di Indonesia.

1. Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri

ﻧَﻮَﻳْﺖُ أَﻥْ أُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻧَﻔْسيْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri ‘an nafsî fardhan lillâhi ta’âlâ

Artinya: “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri, fardu karena Allah Ta‘âlâ.”

2. Niat Zakat Fitrah untuk Istri

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِﻋَﻦْ ﺯَﻭْﺟَﺘِﻲْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri ‘an zaujatî fardhan lillâhi ta’âlâ 

Artinya: “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku, fardu karena Allah Ta‘âlâ.”

3. Niat Zakat Fitrah untuk Anak Laki-laki

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻭَﻟَﺪِﻱْ … ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ 

Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri ‘an waladî (sebutkan nama) fardhan lillâhi ta’âlâ

Artinya: “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak laki-lakiku…. (sebutkan nama), fardu karena Allah Ta‘âlâ.”

4. Niat Zakat Fitrah untuk Anak Perempuan

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِﻋَﻦْ ﺑِﻨْﺘِﻲْ … ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ 

Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri ‘an bintî (sebutkan nama) fardhan lillâhi ta’âlâ

Artinya: “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuanku…. (sebutkan nama), fardu karena Allah Ta‘âlâ.” 

5. Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga  

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِﻋَنِّيْ ﻭَﻋَﻦْ ﺟَﻤِﻴْﻊِ ﻣَﺎ تَلْزَﻣُنِيْ ﻧَﻔَﻘَﺎﺗُﻬُﻢْ ﺷَﺮْﻋًﺎ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ 

Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri ‘annî wa ‘an jamî’i mâ talzamunî nafaqâtuhum fardhan lillâhi ta’âlâ 

Artinya: “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku, fardu karena Allah Ta‘âlâ.”

The post Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga, Lengkap! appeared first on DM TOURS.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 10